Sambil Berlinang Air Mata, Tukang Kebun Marisca Haque Kenang Kebaikan Majikan yang Bayarin Kuliah Sampai Lulus

ADVERTISEMENT Bambang, mantan tukang kebun yang pernah bekerja untuk keluarga Marissa Haque, berbagi kenangan yang mendalam tentang almarhumah. Selain bekerja di rumah Marissa, Bambang juga mendapatkan dukungan untuk pendidikan dari artis dan politisi terkenal tersebut."Dulu, saya bekerja di sini di pagi hari dan bersekolah di sore hari, atau terkadang sebaliknya. Setelah sekitar 2-3 bulan, Bu

Bambang, mantan tukang kebun yang pernah bekerja untuk keluarga Marissa Haque, berbagi kenangan yang mendalam tentang almarhumah. Selain bekerja di rumah Marissa, Bambang juga mendapatkan dukungan untuk pendidikan dari artis dan politisi terkenal tersebut.

“Dulu, saya bekerja di sini di pagi hari dan bersekolah di sore hari, atau terkadang sebaliknya. Setelah sekitar 2-3 bulan, Bu Ica (Marissa Haque) bertanya kepada saya, ‘Bambang, masih sekolah ya?’ Saya menjawab, masih, Bu. Kemudian dia berkata, ‘Suruh ibumu datang ke sini, saya ingin berbicara dengan ibumu,'” kenang Bambang.

Setelah membuat janji, Bambang dan ibunya menemui Marissa. Tanpa diduga, Marissa menawarkan untuk membiayai pendidikan Bambang dan adiknya.

“Saya dan adik saya dibiayai untuk sekolah. Setelah itu, saya tetap bekerja, tetapi biaya sekolah saya tetap ditanggung oleh Bu Ica,” ungkap Bambang.(kpl/far/phi)

Cerita Mantan Tukang Kebun Marissa Haque

Sambil Berlinang Air Mata, Tukang Kebun Marisca Haque Kenang Kebaikan Majikan yang Bayarin Kuliah Sampai Lulus
Mantan Tukang Kebun Ungkap Kebaikan Marissa Haque, Ia dan Adiknya Disekolahkan Hingga Lulus Kuliah Marissa Haque © instagram.com/marissahaque

Bambang menceritakan tentang pekerjaannya sebagai tukang kebun pada saat itu.

“Saya bekerja sebagai tukang kebun, membersihkan kolam dan mengumpulkan daun-daun setiap pagi,” ujarnya. Ia telah mulai bekerja sejak tahun 1998, sebelum terjadinya krisis moneter di Indonesia. Di tengah situasi krisis tersebut, Marissa tidak hanya memikirkan urusan keluarganya, tetapi juga memperhatikan para pekerja di rumahnya. “Saya sempat bekerja dengan ibu (Marissa) sebelum kerusuhan tahun 1998. Kami membeli banyak bahan baku untuk persiapan,” kata Bambang.

Bambang menilai Marissa Haque sebagai sosok yang dermawan dan selalu peduli pada orang-orang di sekitarnya.

“Bu Ica itu sangat baik. Jika ada rezeki, pasti dia ingat pada orang-orang di rumah, termasuk tukang masak, tukang bersih, tukang kebun, semua diperhatikan. Itu yang selalu saya ingat,” tambah Bambang.

Marissa Haque Dikenal Dermawan

Bambang masih mengingat betul Marissa selalu memberikan uang jajan kepada para stafnya setiap kali dia pulang dari syuting.

“Saya pernah menerima 500 ribu. Saat itu, jumlah itu terasa sangat besar, dan saya menggunakannya untuk membeli laptop. Bu Ica tidak pernah pelit, sangat dermawan,” ujarnya.

Bambang sangat merasakan kehilangan sosok Marissa Haque yang begitu murah hati.

“Saya benar-benar merasa kehilangan. Ibu itu sangat baik, dermawan, dan selalu mengingat orang-orang yang bekerja untuknya,” tambah Bambang.

Iklan