DPR RI Nilai PTPN Group Sukses Bangun Fondasi Sawit Masa Depan Melalui Transformasi Digital

4 minutes reading
Sunday, 20 Jul 2025 06:00 0 1 Editor

Medan – Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) menunjukkan keseriusannya dalam mendorong transformasi industri sawit nasional melalui langkah-langkah digitalisasi dan penguatan sinergi lintas kelembagaan. Hal ini mengemuka dalam Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI ke salah satu subholding PTPN, yakni PTPN IV PalmCo, yang berlangsung di Hotel Grand Mercure Medan pada Kamis (03/07/2025).

Kunjungan bertema “Penguatan Sinergi untuk Mengakselerasi Transformasi Industri Kelapa Sawit Nasional” tersebut dihadiri oleh Ketua Tim Komisi VI DPR RI, Prof. Dr. Drs. H.A.M. Nurdin Halid beserta jajaran anggota Komisi VI lainnya, Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN Faturohman, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Denaldy Mulino Mauna, Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa, serta manajemen regional PTPN IV dari Regional 1 dan 2.

Dalam sambutannya, Direktur Utama PTPN III (Persero) Denaldy Mulino Mauna menyampaikan apresiasi atas dukungan Komisi VI DPR RI terhadap transformasi yang tengah dijalankan oleh Holding Perkebunan. Ia menyebut, kunjungan ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat sinergi antara Pemerintah, DPR, dan PTPN dalam mendukung program nasional, terutama di sektor kelapa sawit yang menjadi salah satu tulang punggung perekonomian.

“Beberapa waktu lalu, kami mendapat tantangan dari Bapak Presiden untuk mengelola aset dengan lebih optimal. Kami menargetkan capaian Return on Asset (ROA) sebesar 7,5 persen di tahun 2029,” tegas Denaldy.

Lebih lanjut, Denaldy menyebutkan bahwa Holding Perkebunan saat ini memasuki fase ekspansi setelah menjalani proses restrukturisasi besar-besaran pada akhir 2023. Subholding PalmCo menjadi kontributor utama, menyumbang sekitar 70 persen dari total pendapatan PTPN Group, dengan pengelolaan lebih dari 618 ribu hektare kebun inti.

Asisten Deputi Kementerian BUMN, Faturohman, menegaskan peran strategis PalmCo dalam ekosistem PTPN. “Dengan luasan yang dikelola saat ini, PalmCo telah menjadi salah satu perusahaan sawit terbesar di dunia. Ini menunjukkan bahwa transformasi yang dijalankan oleh Holding telah berada di jalur yang tepat,” ujarnya.

Komitmen Holding dalam mendorong modernisasi operasional turut disorot oleh para anggota Komisi VI DPR RI. Ketua Tim Kunjungan, Prof. Nurdin Halid, menekankan bahwa industri sawit sangat strategis karena menyerap sekitar 16,5 juta tenaga kerja dan menyumbang signifikan terhadap penerimaan negara.

“Produksi CPO nasional kini telah mencapai 48,16 juta ton, naik 3,8 persen dibanding tahun lalu. Transformasi yang dilakukan PTPN IV PalmCo patut dikawal untuk memperkuat posisi sawit nasional dalam menghadapi tantangan global,” tegas Nurdin.

Apresiasi juga datang dari Anggota Komisi VI DPR RI Drs. H. Mulyadi, M.M.A., yang menilai bahwa digitalisasi yang diterapkan oleh PalmCo menjadi model yang dapat mendorong kemandirian energi dan pangan nasional.

“Kami menyaksikan bagaimana transformasi digital menjadi kekuatan baru. Ini adalah langkah nyata menuju smart plantation yang mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi,” ungkapnya.

Salah satu inovasi unggulan yang mendapat sorotan adalah platform PalmCo Business Cockpit dan sistem AgroView, yang memanfaatkan citra satelit dan drone untuk memantau kesehatan tanaman secara real time. Anggota Komisi VI DPR RI Firnando H. Ganinduto, B.A., memuji penggunaan teknologi tersebut sebagai langkah menuju transparansi dan efisiensi. “Sistem ini membuat proses pemantauan kebun lebih presisi dan akuntabel, bahkan dari jarak jauh,” katanya.

Sementara itu, Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa memaparkan bahwa digitalisasi menjadi strategi utama dalam proses transformasi. Ia menyampaikan bahwa saat ini produktivitas CPO PalmCo mencapai 4,6 ton per hektare, angka yang jauh di atas rata-rata industri.

“Selain produktivitas, kami juga tengah mempercepat program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dengan target 60.000 hektare pada tahun ini. Program ini menjadi prioritas agar petani dapat merasakan manfaat langsung dari transformasi industri sawit,” ujar Jatmiko.

Dalam upaya menyongsong industri sawit masa depan, PalmCo juga menempatkan pengembangan energi terbarukan sebagai agenda utama. Langkah hilirisasi dan pemanfaatan limbah sawit menjadi energi bernilai ekonomis diharapkan dapat mendukung ketahanan dan kemandirian energi nasional.

“Transformasi dalam Next Gen Operation dan percepatan PSR untuk memaksimalkan produksi serta pembangunan hilirisasi untuk swasembada energi adalah dua pilar utama yang terus kami kedepankan,” tutup Jatmiko.

Artikel ini juga tayang di vritimes

LAINNYA