Gen Z Lebih Suka ‘Merawat’ AI daripada Binatang Peliharaan, Emosionalnya Lebih Dapat
ADVERTISEMENT Sebagian Gen Z dan milenial kini mulai beralih ‘merawat’ teknologi dibandingkan hewan peliharaan. Hal itu disampaikan oleh seorang ilmuwan Amerika Serikat dalam hasil risetnya. Menurutnya, 1 dari 10 orang gen Z dan milenial beralih ‘merawat’ Artificial Intelligence (AI). Para ahli mensurvei 1.000 orang dari seluruh AS, mulai dari Zoomer hingga Boomer, menemukan bahwa 11 persen
Sebagian Gen Z dan milenial kini mulai beralih ‘merawat’ teknologi dibandingkan hewan peliharaan. Hal itu disampaikan oleh seorang ilmuwan Amerika Serikat dalam hasil risetnya. Menurutnya, 1 dari 10 orang gen Z dan milenial beralih ‘merawat’ Artificial Intelligence (AI).
Para ahli mensurvei 1.000 orang dari seluruh AS, mulai dari Zoomer hingga Boomer, menemukan bahwa 11 persen milenial dan 10 persen Gen Z lebih memilih kecerdasan buatan daripada hewan seperti anjing, burung, ikan, dan kelinci sebagai pendamping emosional.
-
Kenapa AI lebih lucu daripada manusia? Karena ChatGPT tidak dapat merasakan emosi itu sendiri tetapi ia menceritakan lelucon baru lebih baik daripada manusia pada umumnya, penelitian ini memberikan bukti bahwa Anda tidak perlu merasakan emosi saat menghargai lelucon yang bagus untuk menceritakan lelucon yang benar-benar bagus.
-
Apakah Gen Z itu? Generasi Z, atau Gen Z, adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kelompok orang yang lahir antara tahun 1996 dan 2012. Mereka adalah generasi yang tumbuh di era digital, di mana teknologi dan media sosial menjadi bagian penting dari kehidupan mereka.
-
Kenapa anak suka punya hewan peliharaan? Memiliki hewan peliharaan memiliki manfaat untuk si kecil yaitu mengurangi kesepian. Terutama bagi anak yang kesulitan bersosialisasi atau tidak memiliki banyak teman.
-
Apa ciri khas Gen Z dalam memanfaatkan teknologi? Gen Z adalah generasi yang selalu terhubung dengan dunia maya dan dapat melakukan segala sesuatunya dengan menggunakan kecanggihan teknologi yang ada. Bahkan gadget sudah menjadi pegangannya dari sejak kecil. Maka secara otomatis pengenalan teknologi dan dunia maya ini begitu berpengaruh pada perkembangan kehidupan dan kepribadian mereka.
-
Mengapa Gen Z lebih peka dengan isu sosial? Karena terus terekspos dengan berita global dan masalah sosial yang tampak di dunia maya, Gen Z cenderung memiliki tingkat kesadaran yang tinggi tentang isu-isu yang terjadi di sekitarnya.
-
Kenapa Instagram lebih disukai Gen Z? Studinya itu menunjukkan perbedaan dalam penggunaan media sosial, minat konten, dan preferensi produk antara Gen Z, Millennial, dan Gen X.
“Yang menarik, 18 persen dari pengguna AI ini merasa pendamping virtual mereka lebih efektif dibandingkan dengan hewan,” jelasnya dikutip NYPost, Kamis (10/10).
Bukti nyata hal itu adalah Alexander Zhadan. Pria berusia 23 tahun ini, membuka laptopnya, masuk ke ChatGPT, dan memintanya untuk memindai 5.239 profil Tinder guna menemukan kecocokan pasangan Dan benar saja, bot tersebut berhasil mempertemukan Zhadan dengan tunangannya yang cocok.
Kemudian ada mempelai wanita asal Upper West Side, Megan Riehl, 28, bersama calon suaminya Nate, juga meminta bantuan asisten virtual untuk membuat undangan pernikahan yang memukau. Menggunakan generator gambar ChatGPT, DALL-E, mereka menghemat hingga USD1.200 dari biaya yang biasanya dikeluarkan untuk seniman manusia.
“Itu cara bagus untuk menghemat banyak uang,” kata Riehl.
Kemajuan AI juga dapat membantu ibu baru mengatasi depresi pascapersalinan. Para ahli dari Universitas Texas baru-baru ini mengumumkan proyek chatbot yang akan membantu memahami kebutuhan dukungan emosional dari para ibu.
Namun, meski AI canggih, anjing tetap menjadi raja dalam hal dukungan emosional, menurut penelitian itu. Data menunjukkan bahwa sebanyak 133 persen Gen Z lebih mungkin memilih anjing dibandingkan kucing untuk meredakan stres dan kecemasan. Namun jangan salah, ayam sebagai hewan dukungan emosional juga semakin digemari.
“Ayam mendapatkan penggemar di kalangan generasi muda Amerika. Dengan 19% milenial dan 18% Gen Z lebih memilih ayam sebagai hewan dukungan emosional,” kata para peneliti.
Jana McDaniel, CFO First Saturday Lime, mengatakan ayam dianggap mampu memberikan dukungan emosional yang dapat memberikan rasa persahabatan, mengurangi stres, dan menghadirkan ketenangan.
“Selain itu, ayam mudah dirawat. Sehingga menjadi pilihan yang baik bagi mereka yang mencari hewan dukungan emosional yang tidak konvensional namun memberikan manfaat praktis, seperti menghasilkan telur,” ungkap dia.